WELCOME

Monday, May 23, 2011

*Perempuan Sumber kehidupan*

Perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki peran penting dalam kehidupan. Bahkan tanggungjawabnya boleh dikata teramat berat bila dibandingkan dengan kaum pria. Tidak hanya menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga di keluarga. Tetapi lebih dari itu, seorang perempuan mempunyai beban sebagai seorang ibu mengurus anak-anak yang tidak lain merupakan titipan sang ilahi.
Selama Sembilan bulan seorang ibu dengan sabar dan tekun menjaga  janin didalam Rahim. Hingga tiba waktunya lahir namun tanggungnya seorang ibu belum berakhir disitu. Karena, anak itu masih perlu dirawat serta membesarkannya tetap menjadi tanggungjawab moral  seorang ibu.
Tentu tugas dan tanggungjawab inilah yang kerap menjadikan seorang ibu  sebagai motor penggerak dalam roda kehidupan.  Begitu hebat dan luar biasanya kaum  ibu sehingga keistimewaan ini  diidentikan dengan  symbol kekuatan.  Sebut saja, ibu negara,ibu pertiwi,ibu jari,hari ibu bahkan bunda gereja. Sebutan ini begitu akrab dengan sosok ibu berbeda dengan bapak atau pria. Tidak pernah ada symbol yang identik dengan sosok ini.Dengan demikian ini menggambarkan bahwa begitu istimewah dan hebat bagi kaum perempuan.
Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja Amandus Rahadet,Pr dalam Misa Perempuan Katolik, Sabtu (7/5) lalu di Gereja Katedral  menuturkan bahwa berita   Yesus  saat  bangkit dari kubur-Nya tidak disampaikan pertama kali  kepada para rasul-Nya.  Baik itu Petrus,Yakobus,Yohanes maupun  rasul  laki-laki yang lain.  Tetapi berita kehidupan tentang kebangkitan  Yesus dialamatkan  yang pertama  kepada perempuan. Sebagaimana disampaikan dalam Injil Lukas berita kehidupan itu pertama disampaikan ke Maria Magdalena dan beberapa teman perempuannya. Sehingga berita itu pertama dialamatkan kepada perempuan dan bukan laki-laki.
“Saya pastor  laki-laki uskup, paus juga laki-laki bahkan  rasu-rasul. Tetapi kenapa berita itu tidak kepada laki-laki namun  justru perempuan yang pertama-tama,”ujar Pastor.
Tentu saja menurut Pastor ada dua alasan penting mengapa sampai perempuan yang ditunjuk Tuhan Allah. Untuk menjadi alamat   pertama  yang menerima berita kehidupan, berita kebangkitan dan berita untuk bangkit bergerak. Dua alas an itu, adalah pertama;  didalam tubuh seorang perempuan atau ibu terdapat kandungan atau harim. Dimana dalam kandungan itu berawal atau dimulainnya sebuah kehidupan.
Sementara laki-laki tidak sendiri tidak memiliki rahim seperti yang dimiliki  oleh perempuan atau ibu. Sedangkan perempuan memiliki rahim. Maka didalam tubuh atau rahim perempuan itu  ada seluruh bangsa manusia. Dimana seluruh manusia mengawali perjalanan hidupnya didalam rahim perempuan. Termasuk Tuhan Yesus sendiri selama sembilan bulan menumpang di rahim  seorang perempuan yakni ibu Maria. Didalam harim perempuan inilah Yesus yang adalah Allah mengawali kehidupan-Nya.
Demikian halnya dengan uskup, paus, pastor dan semua orang hanya ada dan mengawali hidupnya dalam rahim perempuan. Oleh karena itu,wajar kalau berita kehidupan disampaikan lewat perempuan. Itulah yang menjadi  asalan mengapa wanita yang pertama dialamatkan kabar kebangkitan itu.
Sementara, alasan kedua berita kebangkitan itu penting sehingga harus cepat disebarkan. Kepada semua orang termasuk para rasul Yesus Kristus. Apabila,berita tersebut  disampaikan  pertama  kepada laki-laki. Maka, berita itu tidak secepatnya menyebar. Sebab sikap laki-laki tidak mudah percaya dengan berita yang menurut mereka  tidak logis. Otomatis reaksi mereka saat mendapatkan kabar itu harus berpikir lagi apakah berita itu benar adanya atau tidak. Itulah yang akan terjadi bila kabar itu dialamatkan pertama kali ke murid Yesus.  Seperti disampaikan dalam Injil Lukas para rasul kurang yakin dengan kabar kebangkitan Tuhan. Inilah yang menjadi alasan kedua mengapa tidak disampaikan ke para rasul yang adalah kaum pria.
Karena Tuhan telah mengetahui keistimewaan daripada perempuan  sehingga DIA  hendak menggungakan keistimewaan itu. Agar dengan cepat mereka menyampaikan kepada  dunia dan rasul-rasul  bahwa Yesus  Kristus telah bangkit.  Tentu bukan pertama menyampaikan kabar itu kepada Petrus,Yohanes dan juga  rasul yang lain. Namun  Tuhan menyampaikan kapar  gembara tersebut kepada perempuan.
“Karena berita tiba perempuan cepat sekali menyampaikan dan menyebar luaskan berita dan ini Tuhan sendirinya mengetahui,”terang.
Mencermati kedua alasan diatas, ternyata ada pesan penting yang hendaknya disampaikan bagi seluruh umat. Bahwa hidup atau matinya  Gereja Katolik khususnya ada ditangan kaum perempuan. Karena didalam tubuh seorang perempuan ada sebuah  tempat kehidupan dan didalam tubuh perempuan sumber kehidupan dimulai. Maka hidup atau mati, berjaya atau tidak sebuah   kombas,stasi, paroki hingga katedral  tergantung dari peran  perempuan atau ibu didalam lingkungan ini.   
Selain itu, pesan  berikutnya berdasarkan pengalaman hampir 90 persen perkara berawal dari cerita atau gosib  yang oleh perempuan.   Maka disini hendak ditekankan bila  perempuan salah membawa berita. Tentu ini dapat  menimbulkan masalah yang merugikan diri sendiri serta lingkungan. Karena itu, hendaknya ditekankan perempuan  menjaga mulut dengan tidak  menyebarkan berita yang tidak benar.  Sebaliknya jika  mulut digunakan dengan baik maka ada kehidupan yang baik.  
Untuk itu, pastor menegaskan berdasarkan pesan diatas bagi kaum perempuan. Bahwa tubuh perempuan adalah tubuh sumber kehidupan dan mulut perempuan adalah  mulut berita kehidupan. Maka,diharapkan perempuan harus  bisa menjadi berita kehidupan bagi gereja katolik dan lingkungan sekitar.(**)

 
Paduan suara dari Jayapura saat gambar bersama Pastor  Amandus Rahadet,Pr 
di Gererja Katedral  Tiga  Raja  setelah pentahbisan dua iman Bulan Oktober  2010 lalu.