Perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki peran
penting dalam kehidupan. Bahkan tanggungjawabnya boleh dikata teramat berat
bila dibandingkan dengan kaum pria. Tidak hanya menjalankan tugas sebagai ibu
rumah tangga di keluarga. Tetapi lebih dari itu, seorang perempuan mempunyai
beban sebagai seorang ibu mengurus anak-anak yang tidak lain merupakan titipan sang
ilahi.
Selama Sembilan bulan seorang ibu dengan sabar dan tekun menjaga
janin didalam Rahim. Hingga tiba
waktunya lahir namun tanggungnya seorang ibu belum berakhir disitu. Karena, anak
itu masih perlu dirawat serta membesarkannya tetap menjadi tanggungjawab
moral seorang ibu.
Tentu tugas dan tanggungjawab inilah yang kerap menjadikan
seorang ibu sebagai motor penggerak
dalam roda kehidupan. Begitu hebat dan
luar biasanya kaum ibu sehingga
keistimewaan ini diidentikan dengan symbol kekuatan. Sebut saja, ibu negara,ibu pertiwi,ibu
jari,hari ibu bahkan bunda gereja. Sebutan ini begitu akrab dengan sosok ibu
berbeda dengan bapak atau pria. Tidak pernah ada symbol yang identik dengan
sosok ini.Dengan demikian ini menggambarkan bahwa begitu istimewah dan hebat
bagi kaum perempuan.
Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja Amandus Rahadet,Pr dalam
Misa Perempuan Katolik, Sabtu (7/5) lalu di Gereja Katedral menuturkan bahwa berita Yesus saat bangkit dari kubur-Nya tidak disampaikan
pertama kali kepada para rasul-Nya. Baik itu Petrus,Yakobus,Yohanes maupun rasul
laki-laki yang lain. Tetapi berita
kehidupan tentang kebangkitan Yesus dialamatkan
yang pertama kepada perempuan. Sebagaimana disampaikan
dalam Injil Lukas berita kehidupan itu pertama disampaikan ke Maria Magdalena
dan beberapa teman perempuannya. Sehingga berita itu pertama dialamatkan kepada
perempuan dan bukan laki-laki.
“Saya pastor laki-laki
uskup, paus juga laki-laki bahkan rasu-rasul.
Tetapi kenapa berita itu tidak kepada laki-laki namun justru perempuan yang pertama-tama,”ujar
Pastor.
Tentu saja menurut Pastor ada dua alasan penting mengapa sampai perempuan yang ditunjuk Tuhan Allah. Untuk menjadi alamat pertama yang menerima berita kehidupan, berita
kebangkitan dan berita untuk bangkit bergerak. Dua alas an itu, adalah pertama;
didalam tubuh seorang perempuan atau ibu
terdapat kandungan atau harim. Dimana dalam kandungan itu berawal atau
dimulainnya sebuah kehidupan.
Sementara laki-laki tidak sendiri tidak memiliki rahim seperti
yang dimiliki oleh perempuan atau ibu.
Sedangkan perempuan memiliki rahim. Maka didalam tubuh atau rahim perempuan itu
ada seluruh bangsa manusia. Dimana
seluruh manusia mengawali perjalanan hidupnya didalam rahim perempuan. Termasuk
Tuhan Yesus sendiri selama sembilan bulan menumpang di rahim seorang perempuan yakni ibu Maria. Didalam harim
perempuan inilah Yesus yang adalah Allah mengawali kehidupan-Nya.
Demikian halnya dengan uskup, paus, pastor dan semua orang hanya
ada dan mengawali hidupnya dalam rahim perempuan. Oleh karena itu,wajar kalau
berita kehidupan disampaikan lewat perempuan. Itulah yang menjadi asalan mengapa wanita yang pertama
dialamatkan kabar kebangkitan itu.
Sementara, alasan kedua berita kebangkitan itu penting
sehingga harus cepat disebarkan. Kepada semua orang termasuk para rasul Yesus
Kristus. Apabila,berita tersebut disampaikan
pertama kepada laki-laki. Maka, berita itu tidak
secepatnya menyebar. Sebab sikap laki-laki tidak mudah percaya dengan berita
yang menurut mereka tidak logis.
Otomatis reaksi mereka saat mendapatkan kabar itu harus berpikir lagi apakah
berita itu benar adanya atau tidak. Itulah yang akan terjadi bila kabar itu
dialamatkan pertama kali ke murid Yesus. Seperti disampaikan dalam Injil Lukas para
rasul kurang yakin dengan kabar kebangkitan Tuhan. Inilah yang menjadi alasan kedua
mengapa tidak disampaikan ke para rasul yang adalah kaum pria.
Karena Tuhan telah mengetahui keistimewaan daripada perempuan
sehingga DIA hendak menggungakan keistimewaan itu. Agar dengan
cepat mereka menyampaikan kepada dunia
dan rasul-rasul bahwa Yesus Kristus telah bangkit. Tentu bukan pertama menyampaikan kabar itu kepada
Petrus,Yohanes dan juga rasul yang lain.
Namun Tuhan menyampaikan kapar gembara tersebut kepada perempuan.
“Karena berita tiba perempuan cepat sekali menyampaikan dan
menyebar luaskan berita dan ini Tuhan sendirinya mengetahui,”terang.
Mencermati kedua alasan diatas, ternyata ada pesan penting yang
hendaknya disampaikan bagi seluruh umat. Bahwa hidup atau matinya Gereja Katolik khususnya ada ditangan kaum perempuan.
Karena didalam tubuh seorang perempuan ada sebuah tempat kehidupan dan didalam tubuh perempuan sumber
kehidupan dimulai. Maka hidup atau mati, berjaya atau tidak sebuah kombas,stasi,
paroki hingga katedral tergantung dari
peran perempuan atau ibu didalam lingkungan
ini.
Selain itu, pesan berikutnya berdasarkan pengalaman hampir 90
persen perkara berawal dari cerita atau gosib yang oleh perempuan. Maka disini hendak ditekankan bila perempuan salah membawa berita. Tentu ini dapat menimbulkan masalah yang merugikan diri
sendiri serta lingkungan. Karena itu, hendaknya ditekankan perempuan menjaga mulut dengan tidak menyebarkan berita yang tidak benar. Sebaliknya jika mulut digunakan dengan baik maka ada kehidupan
yang baik.
Untuk itu, pastor menegaskan berdasarkan pesan diatas bagi
kaum perempuan. Bahwa tubuh perempuan adalah tubuh sumber kehidupan dan mulut perempuan
adalah mulut berita kehidupan. Maka,diharapkan perempuan harus bisa menjadi
berita kehidupan bagi gereja katolik dan lingkungan sekitar.(**)
Paduan suara dari Jayapura saat gambar bersama Pastor Amandus Rahadet,Pr
di Gererja Katedral Tiga Raja setelah pentahbisan dua iman Bulan Oktober 2010 lalu.
Paduan suara dari Jayapura saat gambar bersama Pastor Amandus Rahadet,Pr
di Gererja Katedral Tiga Raja setelah pentahbisan dua iman Bulan Oktober 2010 lalu.