WELCOME

Thursday, July 14, 2011

Perempuan Berkualitas Melahirkan Generasi Terbaik

Masalah perempuan dari hari ke hari semakin kompleks dan telah menjadi isu nasional maupun internasional. Tentu ini menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah. Saat ini pemerintah sudah  bertekad untuk  terus berupaya agar pemberdayaan perempuan dapat berjalan maksimal. 

Ini tentu saja harus menjadi perhatian utama karena perempuan itu merupakan potensi yang harus diperdayakan. Sebab perempuan adalah tulang punggung pembangunan. Yang mana melalui tangan perempuan  generasi penerus bangsa dibina dan ditempa. Apabila perempuan Indonesia berkualitas dipastikan generasi penerus bangsa berkulitas juga.

Namun,dalam  realita kehidupan dewasa ini  beberapa aspek pembangunan perempuan kurang  berperan aktif. Hal ini disebabkan kondisi dan posisi perempuan yang kurang menguntungkan dibandingkan laki-laki. Seperti peluang dan kesempatann yang terbatas dalam mengakses dan mengontrol sumber daya pembangunan. Sistem upah yang merugikan,tingkat kesehatan dan pendidikan perempuan yang rendah. Sehingga manfaat pembangunan kurang diterima kaum perempuan.

Sebagaimana kondisi riil kehidupan yang kita saksikan di Mimika saat ini. Perempuan Mimika merupakan sosok yang menjadi tulang punggung dalam kelaurga. Bahkan urusan mencari nafkah tersebut sudah menjadi  bagian dari tugas yang kerap dilakoni. Tetapi, urusan rumah tangga tetap melekat pada diri para perempuan Mimika.

Walau begitu, masih ada juga perempuan Mimika  yang berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Baik dari segi mental, pendidikan maupun urusan ketrampilan lain. Bahkan sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik secara fisik maupun psikis. Ini terjadi lantaran masih kurangnya pemahaman masyarakat akan kesetaraan gender.

Kaitan dengan itu,Pemerintah Daerah Mimika melalui Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana berencana terus berupaya meningkatkan pemahaman. Dalam hal  akan pentingnya kesetaraan gender,pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui kegiatan sosialisasi dan penguatan-penguatan. Guna  meningkatkan pemahaman masyarakat akan kesetaraan gender.  

Dalam konteks yang sederhana tidak hanya diperlukan sosialisasi semata. Tetapi perlu action secara langsung di tengah-tengah masyarakat. Sebab,banyak perempuan yang belum memahami secara benar. Apalagi disampaikan secara formalitas terutama menyangkut kebijakan. Akan sulit dicerna dan dipahami oleh perempuan terutama yang berada dikampung-kampung.Dengan begitu maka perempuan akan memahami. Sehingga kebijakan yang dituangkan dalam berbagai program bisa diimplementasi dengan baik. 

Dengan demikian maka program pemberdayaan perempuan akan terlaksana dengan baik,perlindungan terhadap perempuan akan meningkat yang ditandai dengan menurunnya angka KDRT. Maka akan berdampak positif terhadap  tingkat kualitas hidup perempuan. Dengan begitu perempuan Mimika dan Papua secara umum mampu melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Maka secara langsung turut berpengaruh pula pada pembangunan bangsa yang berkualitas.
Mama-mama Kamoro Kab.Mimika Pamerkan Hasil Kerajinan