WELCOME

Wednesday, March 30, 2011

Pastor Jack Mote Pr_Selamat Jalan

Rumah transit Keuskupan Timika Jalan Cendrawasih SP2 Timika menjadi tempat peristirahatan terakhir Pastor Jakobus Mote Pr. Pastor yang akrab disapa Jack oleh umat warga  khususnya  umat Katolik Keuskupan Timika ini, Rabu (30/3) siang dimakamkan di lokasi yang menjadi tempat persinggahan para biarawan Katolik ini. Sebelumnya, pastor yang mengembuskan nafas terakhir,Minggu (27/3) pagi di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) ini disemayamkan selama dua hari di Gereja Katedral Timika Tiga Raja. 
Selama disemayamkan tepat didepan altar Gereja Katedral, umat Katolik dari berbagai paroki di Mimika dan daerah sekitarnya tak henti-hentinya berdatangan. Kedatangan umat,warga,keluarga dan kerabat tidak lain untuk mendoakan mendiang dan memberikan penghormatan terakhir. Umat Katolik merasa sedih dan kehilangan yang begitu mendalam.  Atas kepergian pastor kembali kepangkuan Allah di surga. 
Sebelumnya, mendiang dirawat selama dua tahun di RSMM, atas penderitaan yang dialaminya. Setelah melewati perjuangan yang panjang melawan penderitaan akhirnya, Allah memanggilnya kembali di Surga.
Upacara misa reguiem bagi mendiang dilaksanakan di Gereja Katedral,Rabu (30/3) pukul 09.00 WIT. Misa itu dipimpin langsung oleh Uskup Timika Mgr.John Philip Saklil,Pr dan didampingi 19 pastor di Keuskupan Timika. Sesudah misa kemudian jenasah diarak-arak bersama umat,keluarga dan kerabat serta warga Mimika menuju ke lokasi pemakaman.
Kesedihan mendalam tampak diwajah keluarga dan kerabat serta umat yang turut dalam upacara  pemakaman. Derai dan linangan air matapun turut mengiringi peti jenasah kedalam liang lahat yang telah disedikan.

SELAMAT JALAN BAPAK PASTOR...KE RUMAH BAPAK DISURGA

Kami percaya akan terlahir kembali penerus sepertimu 
yang akan memenuhi bumi Cendrawasih ini
                                             rose white

Tuesday, March 29, 2011

Ratapan Nasib Seorang Insan


Aku adalah dara
yang hidup  dilautan nasib
menghias tiap detik 
yang tercipta dengan doa....

Memahat hari yang terlewati 
dengan luapan kasih sayang
Sepotong luka yang sempat menghujam tajam..

Kusadari bukanlah apa-apa
Hidup tak selamanya bertabur cinta
Adakalahnya dusta dan pengingkaran...

Datang menghitamkan hari
Merobek janji nurani
menodai wajah hati yang tak bernoda

luka hanyalah luka
tak lebih dari itu
Luka bukan untuk diratapi
tapi  ditasbikan

luka menjadikan hidupku lebih berwarna
seperti warna-warna awan
yang setia berkelok di pusaran angin

Lautan nasib telah mengajarkanku akan hidup
janganlah larut dalam kesedihan
janganlah menghiba pada pengingkaran
lukislah hari dengan semangat mencintai

menyemaikan benih-benih kasih
diwajah bumi dikaki langit
itu yang membuatku tetap terjaga

berdiri kukuh diantara gelombang lautan
yang tak henti menerpa
menenggelamkan  hati yang putus asa
aku masih akan terus terjaga
karena aku yakin, sesungguhnya
Tuhan telah punya rencana untukku...(***)

Sunday, March 27, 2011

Mimika Raih Dua Rekor MURI

                                Patung Mbitoro Karya Seni Pahat Suku Kamoro -Kabupaten  Mimika
 
Kabupaten Mimika pada tanggal 18 Maret 2011 genap berusia 10 tahun. Angka 10 merupakan angka yang sempurna. Tepat diusianya yang ke 10 Kabupaten Mimika berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa. Tidak hanya di tingkat Kabupaten Mimika tetapi juga tingkat provinsi,nasional bahkan internasional. Lewat karya-karya spektakuler para pemahat asli Suku Kamoro. Dalam menghasilkan karya pahatan patung Mbitoro berukuran 9.9 meter. Ini merupakan patung terpanjang sepanjang sejarah dunia hingga berhasil meraih Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Mimika. 
    Kabupaten Mimika Raih Dua Rekor MURI dibidang Seni Budaya

Bahkan yang pertama di Provinsi Papua maupun Papua Barat. Tidak hanya, patung terpanjang saja yang berhasil meraih rekor MURI, tetapi pemahat sebanyak 702 yang ikut serta dalam ajang itu berhasil memecahkan rekor MURI. Sehingga dikesempatan yang sama pemahat Asli Kamoro berhasil mempersembahkan dua rekor MURI sekaligus bagi Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua.
 

Rekor tersebut diraih setelah Senior Manager MURI Paulus Pangka SH melakukan pengukuran terhadap patung, Dimana panjang patung 9,9 meter dan lebar 2,85 meter. Dengan demikian patung terbesar itu masuk dalam rekor MURI yaitu ukiran patung terpanjang dan terbesar. Patung terbesar ini masuk dalam urutan yang ke 4783.

Menurut Paulus Pangka MURI pada prinsipnya sangat memberikan apresiasit erhadap karya seni adi luhung masyarakat. Apapun bentuknya apalagi dalam bidang seni budaya MURI sangat konsen dalam bidang budaya. Dimana rekor terbanyak masuk MURI adalah budaya, ini karena budaya bisa menyatukan  elemen masyarakat.(***)



Sekilas Tentang Mimika

Mimika adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Papua yang berada dibagian selatan Papua. Dan berbatasan langsung dengan laut Arafura. Serta memiliki karakteristik kondisi alam yang cukup lengkap. Mulai dari vegetasi daerah mangrove hingga vegetasi daerah kutub.

Secara historis Kabupaten Mimika adalah bagian dari wilayah Kabupaten Fakfak. Wilayah ini terdiri dari Kecamatan Mimika Timur dan Kecamatan Agimuga. Secara geografis daerah ini sangat jauh dari pusat pemerintahan sehingga penyelenggaraan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan tidak berjalan lancer akibat terbatasnya aksesibilitas transportasi. Atas pertimbangan itulah kemudian diusulkan menjadi wilayah kerja pembantu Bupati Fakfak wilayah Mimika.

Selanjutnya berdasarkan keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor 821.26-351 tanggal 03 Agustus 1983 yang kemudian ditindaklanjut oleh Gubernur Provinsi Irian Jaya dengan keputusan Nomor 109/GIJ/1984 tanggal 23 Mey 1984 tentang Struktur Organisasi Pembantu Bupati Fakfak, ditetapkan:

*Pembantu Bupati

*Seksi Pemerintahan dan Seksi Pembangunan

*Sub Bagian Tata usaha

Dari segi pembangunan pemerintahan Kabupaten Fakfak menentapkan wilayah Mimika dan Agimuga  sebagai wilayah pembangunan III yang meliputi Kecamatan Mimika Barat,Kecamatan Mimika Timur dan Kecamatan Agimuga.

Selanjutnya pada saat pembentukan organisasi pembantu Bupati Mimika wilayah Mimika pada tahun 1983, diangkat Drs. Agustinus Biu oleh Sdr.Julianus Pattiasina sebagai staf administrasi. Yang melaksanakan tugas pada tanggal 20 Maret 1984. Kemudian, pada tanggal 14 Oktober 1984 diresmikan Kantor Pembantu Bupati Fakfak wilayah Mimika yang berkedudukan di desa Sempan. Selanjutnya, pada tahun 1991 dibentuk perwakilan Kecamatan Mimika Baru yang di kepalai Drs.Taslim Tuhuteru. Yang sebelumnya sejak tahun 1979 diangkat sebagai kepala Kantor Mimika Timur di Mapuru Jaya.

Adapun pejabat yang diangkat sebagai pembantu Bupati Fakfak wilayah secara berturut-turut . Pertama Drs.Agustinus Biu bertugas sejak(1984-1992),Ismail Samali bertugas sejak (1992-1995),Drs.Husein Usman bertugas sejak (1995-1996).

Pembantu Bupati Fakfak wilayah Mimika dalam melaksanakan tugasnya melakukan koordinasi,pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur wilayah Kecamatan Mimika.Mimika Timur dan Agimuga.

Adapun Camat Mimika Barat yang bertugas pada saat itu secara berturut-turut. Pertama,Sdr.Junus Boroh,BA,Bastian Sinaga,BA dan Drs.Willem Kambu. Sedangkan Camat Mimika Timurs secara berturut-turut,pertama Abdullah Mala,BA,Drs.Yusuf Kasim,Drs.W.Haurissa. Dan Camat Agimuga secara berturut-turut pertama,Drs.Soenarto,Engelbertus Rahaded.S.Sos dan Willem Farissa,S.Sos.

Kemudian pada tahun 1991 dibentuk perwakilan Kecamatan Mimika Baru. Dan lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1996 perwakilan Kecamatan Mimika Baru yang pada saat itu dijabat oleh Drs.Frans Hombore.

Dan selanjutanya Kabupaten Administratif Mimika dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 1996. Dengan dibentuknya Kabupaten Administratif Mimika maka telah dibentuk empat wilayah kecamatan diantaranya. Kecamatanan, Mimika Barat, Kecamatan MimikaTimur, Kecamatan Agimuga dan Kecamatan Mimika Baru.

Selanjutnya, pada tanggal 8 Oktober 1996 diresmikan Kabupaten Administrasi Mimika di Jayapura. Dan pada saat yang bersamaan pula dilantik Drs.Titus Oktovinus Potereyauw sebagai Bupati Mimika.

Kemudian, pada tanggal 04 Oktober 1996 berdasarakan keputusan Mentri Dalam Negeri nomor 176 tahu 1996 ditetapkan struktur organisasi dan tata kerja Sekretariat Wilayah Kabupaten Mimika. Dengan ditetapkan struktur organisasi dan tata kerja dimaksud maka pada 21 Desember 1996 dilantik Sdr.A.Allo Rafra,SH sebagai Sekertaris Wilayah Kabupaten Mimika. Drs.Costan Anggaibak sebagai kepala bagian umum,Drs.Yesaya Buiney sebagai Kabag Kepegawaian,Drs.David Mayor sebagai Kabag Pereksos,Drs.Sunarto sebagai Kabag Pembangunan,Yunus Boroh,BA sebagai kabag pemerintahan,Oktovianus Kambu SH sebagai Kabag Hukum dan Samad Dingku sebagai Kabag Keuangan.

Disaat yang sama pula dilantik Baharuddin Tamher sebagai kepala Inspektorat , dr.Maurits J.Okozeray sebagai Kepala suku Dinas Kesehatan,Drs.Moses Hindom sebagai kepala suku Dinas Pendidikan dan Pengajaran,Richard Kemong SE, sebagai kepala suku Dinas Pendapatan Daerah,Ir.Abdul Muis Sebagai sebagai Kepala suku Dinas Pekerjaan Umum,Ir.Marthen Samori sebagai kepala suku Dinas pertanian dan Markus Raturoma sebagai kepala suku Lalu lintas dan angkutan jalan.

Pada tanggal 04 Oktober 1999 Kabupaten Mimika berubah status menjadi Kabupaten Otonom. Dan Drs.T.O.Potereyauw masih menjadi Bupati Mimika. Pada saat pembentukan Kabupaten Otonom Sdr.A.Allo Rafra masih tetap sebagai Sekwilkab Mimika. Kemudian pada tahun 2000 Sdr.A.Allo Rafra dipindahkan pada Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi Irian Jaya dan dilantik Drs.Hengky Momot YouwemM.Si Sekretaris Wilayah Kabupaten Mimika yang baru. 
Selanjutnya pada tanggal 18 Maret tahun 2001 Kabupaten Mimika diresmikan oleh Wakil Gubernur Provinsi Irian Jaya sebagai Kabupaten Otonom dan juga diresmikan pembentukan DPRD Kabupaten Mimika yang diketuai oleh sdr.Andarias Anggaibak pada tahun tersebut DPRD Kabupaten Mimika melakukan pemilihan kepala daerah yang pertama dimana sdr, Klemen Tinal terpilih sebagai Bupati pertama dan wakil Bupati Drs.Methodius Mamapuku. Disaat itu,Drs.W.Haurissa diangkat sebagai Sekda Kabupaten Mimika.

Selanjutnya,tahun 2007 sdr.A.Allo Rafra diangkat oleh Gubernur Provinsi Papua sebagai penjabat Bupati Mimika. Pada tahun 2008 diadakan pemilihan umum kepala daerah yang dipilih langsung oleh rakyat. Dan sdr. Klemen Tinal terpilih kembali menjadi Bupati dan Abdul Muis sebagai wakil Bupati Mimika hingga sekarang.

Secara geografis wilayah Kabupaten Mimika letaknya memanjang dari Barat ke Timur dengan koordinat 4° 60’-5° 18’ LT dan 134° 31’-138° 31’BT, dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Kabupaten Pania, Kabupaten Nabire dan Kabupaten Puncak Jaya.

Sebelah Barat : Kabupaten Kaimana

Sebelah Timur : Kabupaten Asmat

Sebelah Selatan: Laut Arafura

Luas wilayah daratan Kabupaten Mimika berdasarkan data Mimika dalam angka 2009 . Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mimika merupakan lahan bukan sawah seluas 1.995.200 Ha. Yang terbagi dalam 12 wilayah Distrik dengan 79 desa dan 6 kelurahan. Adapun distrik diantaranya, Distrik Mimika Baru (Miru), Distrik Mimika Timur (Miktim), Distrik Kuala Kencana (KK),Distrik Tembagapura,Distrik Mimika Timur Jauh (Ayuka),Distrik Mimika Timur Tengah (Atuka),Distrik Mimika Barat (Kokonau),Distrik Mimika Barat Tengah (Kapiraya),Distrik Mimika Barat Jauh (Potoayburu),Distrik JIla,Distrik Jita dan Distrik Agimuga 
Dilihat dari kondisi morfologinya: Kabupaten Mimika adalah salah satu kabupaten di Papua yang memiliki laut dan terdiri atas daratan. Sedangkan topografi wilayah Kabupaten Mimika umumnya berupa dataran rendah dan beberapa berupa dataran tinggi. Distrik yang memiliki topografi daerah dataran tinggi yaitu distrik Tembagapurma,Kuala Kencana dan Jila. Sedangkan distrik-distrik lainnya secara umum memiliki kondisi topografi dataran rendah.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Mimika merupakan dataran rendah dan berawa yang terdapat pada daerah pantai dengan kemiringan 0°-25°. Pada umumnya wilayah ini terdapat hutan mangrove,sagu,pandan dan nipah. Sedangkan kearah utara (pedalaman) merupakan dataran tinggi bergelombang dengan kemiringan 10°-80° yang ditutupi oleh hutan tropis hingga pegunungan bersalju. Terdapat beberapa buah sungai besar yang mengalir di Kabupaten Mimika diantaranya sungai Wania dan Sungai Kamora.

Struktur geologi di Kabupaten Mimika di daerah pesisir pantai berupa rawa bakau estuarine (lingkungan)yang sangat luas. Ke arah utara kemudian diikuti struktur kerikil aluvium (endapan kerikil). Sedangkan dibagian utara terdapat struktur formasi buru,formasi Tipuma,formasi Aiduna,formasi modio,formasi tuaba,formasi Otomona dan formasi Newerib. Struktur rawa bakau estuarine,alluvium dan formasi buru merupakan struktur termuda yang berasal dari masa Kenozoikum. Kemudian diikuti formasi Tipuka dari masa Mesozoikum. Lalu lebih ke utara lagi formasi Aiduna, formasi Modio,formasi Tuaba dan formasi Otomona dari masa Palaezoikum dan sedikit formasi Newerib dari masa prakambrium.

Sedangkan untuk sumber daya mineral dan energy diantaranya, Logam suatu cebakan besar porpiri emas,tembaga dan perak telah ditemukan di Estberg. Sedangkan batubara, lapisan batubara setebal 1,5 meter telah ditemukan pada formasi Aiduna, tetapi tidak memiliki nilai ekonomis karena berada pada kemiringan lapisan terlalu terjal dan terdapat didaerah yang sulit dicapai. Kemudian, bahan bangunan berupa endapan aluvial yang terdiri dari pasir dan kerikil serta batu gamping yang berasal dari kelompok batu gamping nugini.

Kondisi iklim Kabupaten Mimika berdasarkan prakiraan musim yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) pada umumnya memiliki musim sebagai berikut. Dimana musim hujan berlangsung pada bulan Oktober-Maret setiap tahun. Dan musim kemarau berlangsung pada bulan April-September setiap tahun.(**Sumber:radartimika,Lap hasil survei_Kesbang Provinsi Papua**) 
                          Pemahat Asli Kamoro Kabupaten Mimika di Lapangan Timika Indah