WELCOME

Saturday, January 8, 2011

166 Ribu Anak di Papua Terancam Jadi Yatim/ Piatu

***Berdasarkan hasil study internasional pada tahun 2006 diperkirakan pada tahun 2025 di Papua lebih dari 166.000 anak akan menjadi yatim atau piatu karena AIDS. Kemudian lebih dari 97.000 orang akan meninggal karena terserang AIDS. Kondisi ini tentu akan menurunkan jumlah tenaga kerja lebih dari lima persen. Sehingga HIV dan AIDS akan memberi dampak yang sangat luar biasa parah terhadap penurunan kesehatan, perekonomian, social, produktifitas dan bisnis di Papua.

Sementara itu, sesuai data dari kementrian kesehatan RI melaporkan bahwa sampai tanggal 30 Juni 2010 kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan berjumah 21.770 . Untuk Provinsi Papua sendiri telah menempati urutan ke-4 kasus AIDS tertinggi yaitu 2.858 kasus. Dimana, 94 persen penularan HIV tertular melalui hubungan seksual. Kecepatan pertambahan kasus Aids di Provinsi Papua 14,34 kali lipat dari angka nasional. Dan ini menempatkan Papua menjadi nomor satu dalam presentasi kasus HIV dan AIDS yaitu 3,6 persen.
Dimana, pada kenyataannya angka yang tercatat ini hanyalah kurang dari 10 persen. Dimana, Sembilan dari 10 Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA), tidak tahu bahwa dirinya terinfeksi HIV. Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS Nasinal (KPAN) memperkirakan bahwa saat ini terdapat sekitar 27.670 orang terinfeksi HIV dari 2.851.999 penduduk.

Namun dijelaskan bahwa dengan respon yang cepat,efektif dan insentif dalam menanggulangi HIV dan AIDS diperkirakan akan dapat mencegah 42 ribu kematian. Menekan jumlah anak yatim /piatu dari 166 ribu menjadi kurang dari 40 ribu orang. Secara ekonomi biaya yang dibutuhkan untuk perawatan dan pengobatan yang diperkirakan mencapai > 14 juta $ AUD tahun2025 dapat ditekan hingga 50 %. Inventasi dalam upaya pencegahan dapat menyelematkan jutaan nyawa…..(am5r_anna)
(Sumber Data: Press Releale By Chaterina Widjaya “<Ketua IBCA>”)

No comments:

Post a Comment